Solar panel telah menjadi semakin lebih populer hari ini
sebagai pilihan untuk pendekatan pembangkit listrik konvensional. Dengan
memanfaatkan panel surya, kita dapat memanfaatkan kekuatan dari matahari dan
link untuk menghasilkan listrik untuk segala sesuatu dari lemari es ke mobil.
Pernahkah Anda memperhatikan atap panel surya tertutup atau tanda-tanda sekolah
zona dengan panel tenaga surya di atas dan bertanya pada diri sendiri persis
bagaimana panel surya melakukan pekerjaan dan apa yang terjadi "di
belakang panel?"
Mari kita periksa tepat apa panel surya yang terdiri dari
dan hanya cara kerja panel surya konsep
... Rekayasa panel surya tergantung pada dua jenis koleksi
panas matahari: kolektor energi surya dan sel surya. Karena hampir semua rumah
dan solar diy proyek panel memanfaatkan sel surya, kami akan memberikan
perhatian pada teknologi sel surya. Sel surya, juga disebut sebagai sel
fotovoltaik, adalah apa yang membuat sebuah panel photovoltaic, lebih dikenal
sebagai panel surya. Jangan biarkan fotovoltaik kata menakut-nakuti Anda. Mari
kita memecahnya: photo = cahaya dan volta = listrik (menganggap volt atau
tegangan). Dalam istilah sederhana, itu melambangkan pemikiran mengubah cahaya
menjadi listrik (klik di sini untuk info lebih lanjut). Sel-sel fotovoltaik sebagian
besar terdiri dari semi konduktor-, paling sering silikon. Saya yakin Anda
telah membaca tentang silikon, dan benar-benar memanfaatkan teknologi saat ini
... di komputer pribadi Anda! Silikon, ditemukan dalam mikroprosesor di setiap
komputer di seluruh dunia, adalah sangat umum semi-konduktor, yang berarti
memiliki kemampuan untuk melakukan energi. Sebagai cahaya hits ini diisi
silikon sel PV, energi bertenaga surya menyerap dan arus yang dibuat dalam sel.
Dengan hanya merangkai bersama sel-sel PV ke dalam panel surya, serta
menempatkan kontak di bagian luar panel ini, kami dapat memanfaatkan ini arus
listrik.
Sel surya : Struktur & Cara kerja
Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut
sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar
energi cahaya matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk
menghasilkan listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi
panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya
dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan, dimana
saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat
disinari dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari,
umumnya satu sel surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1
volt, dan arus short-circuit dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan
dan arus ini tidak cukup untuk berbagai aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel
surya disusun secara seri membentuk modul surya. Satu modul surya biasanya
terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc sebesar 12 V
dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus
outputnya sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu. Gambar
dibawah menunjukan ilustrasi dari modul surya.
Modul surya
biasanya terdiri dari 28-36 sel surya yang dirangkai seri untuk memperbesar
total daya output. (Gambar :”The Physics of Solar Cell”, Jenny Nelson)
Struktur Sel
Surya
Sesuai dengan
perkembangan sains&teknologi, jenis-jenis teknologi sel surya pun
berkembang dengan berbagai inovasi. Ada yang disebut sel surya generasi satu,
dua, tiga dan empat, dengan struktur atau bagian-bagian penyusun sel yang
berbeda pula (Jenis-jenis teknologi surya akan dibahas di tulisan “Sel Surya :
Jenis-jenis teknologi”). Dalam tulisan ini akan dibahas struktur dan cara kerja
dari sel surya yang umum berada dipasaran saat ini yaitu sel surya berbasis
material silikon yang juga secara umum mencakup struktur dan cara kerja sel
surya generasi pertama (sel surya silikon) dan kedua (thin film/lapisan tipis).
Struktur
dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai
semikonduktor. (Gambar:HowStuffWorks)
Gambar
diatas menunjukan ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum
terdiri dari :
1.
Substrat/Metal backing
Substrat
adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat
juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material
metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya
dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi sebagai
tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material yang
konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine
doped tin oxide (FTO).
2. Material
semikonduktor
Material
semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai
tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material
semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk
kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang
umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan
tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu
contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS), CdTe (kadmium telluride), dan
amorphous silikon, disamping material-material semikonduktor potensial lain
yang dalam sedang dalam penelitian intensif seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan
Cu2O (copper oxide).
Bagian
semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan
diatas) dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction. P-n
junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya akan
dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
3. Kontak
metal / contact grid
Selain
substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor
biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai
kontak negatif.
4.Lapisan
antireflektif
Refleksi
cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan
anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan
besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali.
5.Enkapsulasi
/ cover glass
Bagian ini
berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran.
Cara kerja
sel surya
Sel surya
konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction antara
semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan
atom yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n
mempunyai kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p
mempunyai kelebihan hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi
kelebihan elektron dan hole tersebut bisa terjadi dengan mendoping material
dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk mendapatkan material silikon tipe-p,
silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk mendapatkan material silikon
tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah menggambarkan
junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n.
Junction
antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)
Peran dari
p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron (dan
hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan
bergerak dari semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif
pada semikonduktor tipe-n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor
tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan hole ini maka terbentuk medan listrik
yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-n junction ini maka akan
mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak negatif, yang
selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang, seperti diilustrasikan pada gambar
dibawah.
Ilustrasi
cara kerja sel surya dengan prinsip p-n junction. (Gambar : sun-nrg.org)
ADS HERE !!!